February 29, 2024

Akuntansi perpajakan menjadi salah satu bidang yang dipelajari dalam ilmu akuntansi. Akuntansi perpajakan dibutuhkan untuk membuat laporan perpajakan yang nantinya digunakan untuk audit atau pengecekan. Jika anda adalah seorang tax officer (akuntan pajak) atau yang baru akan terjun sebagai tax officer maka pengetahuan seputar perpajakan tidak boleh ditinggalkan.

Nah, berikut ini akan membersihkan Informasi secara singkat mengenai akuntansi dalam perpajakan. Langsung saja simak ulasan berikut.

Pengertian Akuntansi Perpajakan

Salah satu cabang dari ilmu akuntansi adalah akuntansi perpajakan. Cabang ilmu akuntansi ini akan membahas hal yang berkaitan dengan pencatatan dan penyusunan laporan semua kegiatan transaksi keuangan untuk mengetahui besaran pajak yang akan dibayar oleh wajib pajak.

Nah, perlu anda ketahui jika ada berbagai prinsip penting yang digunakan untuk mendapatkan hasil perhitungan pajak yang tepat, berikut adalah prinsip dalam akuntansi perpajakan.

1. Kesatuan

Prinsip kesatuan berarti setiap perusahaan adalah sebuah kesatuan ekonomi yang tidak dapat disatukan dengan entitas ekonomi lainnya.

2. Histori

Prinsip ini mewajibkan pencatatan keuangan yang real atau sesuai dengan kenyataan, jadi misal perusahaan membeli aset dengan harga awal 20 juta tapi dengan adanya proses negosiasi menjadi 18 juta, maka pencatatan yang harus dibukukan adalah 18 juta atau sesuai dengan harga yang dibayar.

3. Pengungkapan penuh

Prinsip ini adalah mengharuskan pencatatan aktivitas keuangan harus dicatat secara informatif dan detail.

Itulah beberapa prinsip akuntansi perpajakan. Lalu adakah fungsi dari bidang ilmu akuntansi ini?

Fungsi Akuntansi Perpajakan

Tak hanya memiliki fungsi sebagai cara untuk digunakan untuk mengetahui besaran pajak wajib pajak, tapi ada juga berbagai fungsi lainnya. Langsung saja berikut ini adalah beberapa fungsi lainnya dari akuntansi perpajakan.

1. Perencanaan Strategis

Fungsi pertama adalah bisa mendapatkan rencana lebih strategis untuk perusahaan kedepannya, sebab dengan memiliki data pembayaran pajak bisa menjadi bahan penilaian dari kinerja perusahaan di masa sebelumnya.

Dengan demikian maka nantinya anda bisa mendapatkan rencana yang lebih matang dan strategis untuk perusahaan dalam urusan perpajakan.

2. Analisis

Selanjutnya berfungsi sebagai analisis perusahaan agar dapat mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan dan menjadi tanggungan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian maka nantinya proses pengurusan pajak akan lebih mudah dan efesiensi.

3. Publikasi

Fungsi berikutnya adalah untuk memberikan laporan keuangan kepada investor atau untuk keperluan publikasi lainnya. Laporan perpajakan memang perlu diperlihatkan kepada investor sebab dengan laporan pajak yang baik maka dapat memberikan nilai yang baik pula terhadap performa perusahaan, sehingga investor tak ragu untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

4. Pembanding

Dokumentasi terkait data perpajakan setiap tahunnya akan sangat penting, sebab laporan pajak dapat menjadi perbandingan yang menunjukkan perkembangan pajak lebih dari tiap periodenya, sehingga bisa menjadi bahan penilaian dan evaluasi untuk perusahaan.

Klasifikasi Pajak di Akuntansi Pajak

Ada dua klasifikasi pajak dalam akuntansi pajak yang berdasarkan cara penarikannya, yaitu

  • Pajak langsung merupakan pajak nantinya akan dikenakan sesuai jumlah penghasilan atau kekayaan dari suatu perusahaan.
  • Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibayar saat terjadi kegiatan transaksi keuangan. Untuk jenis dari pajak yang ini nantinya dapat dibebankan ataupun diwakilkan pada orang atau lembaga lain.

Penutup

Itulah pembahasan seputar akuntasi perpajakan yang semoga dapat bermanfaat untuk anda. Silakan kunjungi GuruAkuntansi.co.id agar mendapatkan informasi lebih lanjut seputar akuntansi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *